AC 1 PK Berapa Watt – Air Conditioner menjadi salah satu perangkat elektronik yang paling banyak di gunakan, terutama di daerah beriklim panas. Salah satu ukuran AC yang umum di gunakan di rumah adalah AC 1 PK. Namun, banyak yang bertanya, “AC 1 PK berapa watt?” dan bagaimana pengaruhnya terhadap konsumsi listrik di rumah.
Artikel ini akan membahas secara lengkap berapa watt daya listrik yang digunakan AC 1 PK, bagaimana cara menghitung konsumsi listriknya, serta tips menghemat energi agar tagihan listrik tetap terkendali.
Apa Itu 1 PK pada AC?
PK merupakan singkatan dari “Paard Kracht” (bahasa Belanda), yang berarti Horse Power (HP) atau daya kuda dalam bahasa Indonesia. Dalam konteks AC, 1 PK mengacu pada kapasitas pendinginan sebesar 735 watt. Namun, ini adalah daya pendinginan, bukan daya listrik yang di konsumsi oleh AC.
Untuk mengetahui berapa watt listrik yang di gunakan oleh AC 1 PK, kita perlu melihat jenis dan teknologi AC yang di gunakan.
AC 1 PK Berapa Watt?
Daya listrik yang di konsumsi oleh AC 1 PK tergantung pada jenisnya. Berikut adalah kisaran daya listrik yang di gunakan berdasarkan teknologi AC:
1. AC Standar (Non-Inverter)
- Daya listrik: 800 – 900 watt
AC ini bekerja dengan sistem on-off, yang berarti saat mencapai suhu yang diinginkan, kompresor akan mati dan menyala kembali saat suhu naik.
2. AC Inverter
- Daya listrik: 400 – 800 watt (bisa lebih rendah saat suhu stabil)
AC ini lebih hemat energi karena kompresornya menyesuaikan daya sesuai kebutuhan, sehingga tidak sering mati-nyala seperti AC non-inverter.
Dari perbandingan di atas, AC inverter lebih hemat listrik di bandingkan AC standar karena konsumsi dayanya lebih fleksibel sesuai suhu ruangan.
Cara Menghitung Konsumsi Listrik AC 1 PK
Untuk menghitung konsumsi listrik AC dalam sehari atau sebulan, gunakan rumus berikut : Konsumsi Energi (kWh) = Daya (watt)× Durasi Penggunaan (jam) 1000 \ {Konsumsi Energi (kWh)} = frac { text {Daya (watt)} \ times \ text {Durasi Penggunaan (jam)}{1000} Konsumsi Energi (kWh) =1000 Daya (watt)× Durasi Penggunaan (jam).
Misalnya, Anda menggunakan AC 1 PK non-inverter dengan daya 900 watt selama 8 jam per hari, maka : 900×81000 =7,2 kWh per hari\frac {900 \times 8}{1000} = 7,2 \text { kWh per hari} 1000900×8= 7,2 kWh per hari
- Dalam 30 hari:7,2×30=216 kWh per bulan7,2 \times 30 = 216 \text{ kWh per bulan}7,2×30=216 kWh per bulan
- Jika tarif listrik PLN Rp 1.500 per kWh, maka biaya listriknya:216×1.500=Rp324.000perbulan216 \times 1.500 = Rp 324.000 per bulan216×1.500=Rp324.000perbulan
- Bagaimana jika menggunakan AC 1 PK inverter dengan konsumsi rata-rata 600 watt?600×81000=4,8 kWh per hari\frac{600 \times 8}{1000} = 4,8 \text{ kWh per hari}1000600×8=4,8 kWh per hari
- Dalam 30 hari:4,8×30=144 kWh per bulan4,8 \times 30 = 144 \text{ kWh per bulan}4,8×30=144 kWh per bulan
- Biaya listriknya:144×1.500=Rp216.000perbulan144 \times 1.500 = Rp 216.000 per bulan144×1.500=Rp216.000perbulan
Dari perhitungan ini, terlihat bahwa AC inverter bisa menghemat sekitar Rp 108.000 per bulan di bandingkan AC non-inverter.
Tips Hemat Listrik Saat Menggunakan AC
Agar tagihan listrik tetap terkendali, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut saat menggunakan AC :
1. Pilih AC Inverter
AC inverter lebih hemat energi karena menyesuaikan daya sesuai kebutuhan ruangan.
2. Atur Suhu Optimal (25-27°C)
Jangan menyetel suhu terlalu rendah, misalnya 16-18°C, karena AC akan bekerja lebih keras dan boros listrik.
3. Gunakan Mode “Eco” atau “Sleep”
Mode ini membantu mengurangi konsumsi daya saat malam hari.
4. Bersihkan Filter AC Secara Rutin
Filter yang kotor menghambat aliran udara dan membuat AC bekerja lebih keras.
5. Pastikan Ruangan Tertutup Rapat
Jika ada celah udara terbuka, AC akan terus bekerja untuk menjaga suhu, sehingga konsumsi listrik meningkat.
6. Gunakan Timer atau Smart Plug
Dengan timer, Anda bisa mengatur AC mati otomatis saat tidak di perlukan.
7. Pilih AC dengan Label Hemat Energi
Periksa label energi dari pemerintah. AC dengan bintang 4 atau 5 memiliki efisiensi energi lebih baik.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah AC 1 PK bisa di gunakan untuk ruangan besar?
AC 1 PK cocok untuk ruangan berukuran 9-12 m². Jika ruangan lebih besar, sebaiknya gunakan AC dengan kapasitas lebih tinggi, seperti 1,5 PK atau 2 PK.
2. Lebih baik memilih AC inverter atau non-inverter?
Jika ingin hemat listrik dalam jangka panjang, AC inverter lebih di sarankan karena konsumsi dayanya lebih rendah. Meskipun harga awalnya lebih mahal, penghematannya bisa mencapai 30-50% di bandingkan AC non-inverter.
3. Berapa biaya listrik per bulan jika menggunakan AC 1 PK?
Tergantung jenisnya:
- AC non-inverter (900 watt, 8 jam/hari): Rp 324.000/bulan
- AC inverter (600 watt, 8 jam/hari): Rp 216.000/bulan
4. Apakah menyalakan dan mematikan AC berulang kali bisa menghemat listrik?
Tidak. Sering mematikan dan menyalakan AC justru bisa membuat konsumsi listrik lebih boros, terutama untuk AC non-inverter, karena kompresor bekerja lebih keras setiap kali di nyalakan.
5. Bagaimana cara mengetahui daya listrik AC saya?
Periksa label energi pada unit AC atau lihat spesifikasi di buku manual produk.
Kesimpulan
- Daya listrik AC 1 PK non-inverter berkisar 800 – 900 watt, sedangkan AC inverter hanya 400 – 800 watt.
- AC inverter lebih hemat listrik di bandingkan AC standar.
- Biaya listrik per bulan tergantung pada durasi pemakaian dan jenis AC yang digunakan.
- Menggunakan suhu optimal, mode hemat energi, dan perawatan rutin bisa membantu menghemat listrik.
Dengan memahami konsumsi daya AC 1 PK dan menerapkan tips hemat listrik, Anda bisa menikmati kesejukan ruangan tanpa khawatir tagihan listrik membengkak!
